- 1Realitas dan Penampilan
- 1.1Ketakutan akan Kematian
- 1.1Kehadiran dan Saat Ini
- 2Pencarian untuk Diri Universal
- 2.1Penyelidikan Diri sebagai Yajna atau Pengorbanan Api
- 2.2Nyala Api Diri / Jiwa
- 3Mengolah Api Batin
- 4Metode Penyelidikan Sendiri
- 5Penyelidikan Diri pada Praktik Meditasi
- 5.1Praktek Penyelidikan Diri
- 5.2Menilai Praktek
Penyelidikan Diri sebagai Yajna atau Pengorbanan Api
Diri dalam Veda dan Upanishad sering dilambangkan dengan api (Agni). The Rgveda dimulai dengan penyembahan Agni, yang adalah dewa dari pengorbanan. Tetapi siapakah Agni ini dan apakah sifat dari pengorbanan yang akan dipersembahkan kepadanya?
Ada banyak bentuk Agni dalam pemikiran Veda. Agni lahiriah sebagai api dan cahaya dan batin sebagai kehidupan dan kesadaran meliputi semua hal di alam semesta. Dalam pandangan Veda, Agni memiliki tiga kosmis utama (adhidaivic) atau bentuk dunia seperti api, kilat dan matahari yang merupakan kekuatan penguasa di tiga dunia bumi, atmosfer dan surga. Ini adalah tiga cahaya di dunia alam dan tiga manifestasi Paramatman, Diri Tertinggi yang adalah Cahaya Ilahi dan cahaya semua dunia.
Selain itu, Agni memiliki tiga bentuk internal (adhyatmic) utama sebagai ucapan (vak), prana dan kecerdasan (buddhi), yang merupakan kekuatan yang berkuasa dalam tiga aspek keberadaan kita sebagai tubuh, kehidupan dan pikiran. Mereka adalah tiga cahaya dari sifat internal kita dan tiga manifestasi dari Jiwa atau Jivatman, kesadaran atau prinsip cahaya di dalam diri kita.
Ketiga bentuk internal Agni ini menciptakan tiga jalur utama latihan Yoga. Bentuk ucapan Agni adalah dasar dari Mantra Yoga atau pengulangan suara suci seperti OM atau doa yang lebih panjang seperti mantra Gayatri. Latihan mantra menciptakan api internal yang membantu memurnikan pikiran bawah sadar dan membuat pikiran menerima meditasi.
Bentuk prana Agni adalah dasar dari Prana Yoga atau latihan pernapasan yoga pranayama. Pranayama meningkatkan api prana (Pranagni) di dalam diri kita yang membersihkan nadi tubuh halus dan membantu melepaskan simpul-simpul hati.
Bentuk pikiran Agni adalah dasar dari Dhyana Yoga atau yoga meditasi. Bentuk pikiran Agni atau buddhi adalah bagian pembeda dari pikiran yang memungkinkan kita untuk membedakan kebenaran dari kepalsuan, realitas dari ketidaknyataan dan Diri dari bukan Diri.
Ada banyak yajna Veda atau pengorbanan api baik eksternal maupun internal. Yajna eksternal terdiri dari persembahan bahan khusus dari kayu, ghee, susu atau beras ke dalam api suci.
Yajna internal terdiri dari persembahan ucapan (mantra), nafas (prana), dan pikiran (meditasi) ke dalam api internal kita. Praktek Yoga Veda mantra, pranayama dan meditasi adalah yajna internal utama. Yoga sendiri adalah pengorbanan batin dalam segala bentuknya. Bab keempat Bhagavad Gita menjelaskan pengorbanan internal yang berbeda ini yang mencerminkan praktik Yoga yang berbeda termasuk pranayama (Prana-yajna), pratyahara (Indriya-yajna), dharana (Mano-yajna) dan dhyana (Buddhi-yajna). Masing-masing berhubungan dengan bentuk atau aspek yang berbeda dari Agni pada tingkat tubuh, nafas dan pikiran.
Yajna tertinggi adalah Atma-Yajna atau Pengorbanan Diri di mana kita mempersembahkan ego ke dalam Diri. Ini juga merupakan bentuk meditasi tertinggi atau pengorbanan pikiran, karena ego adalah akar dari pikiran. Untuk Yajna ini, Agni adalah Atman atau Diri sejati di dalam hati. Penyelidikan diri mungkin merupakan bentuk akhir dari Atma-Yajna atau Pengorbanan Diri ini, di mana ego dapat dikonsumsi secara langsung. Ini juga disebut pengorbanan pengetahuan (Jnana-yajna) yang berlangsung melalui kekuatan api pengetahuan-diri (Jnanagni).
Nyala Api Diri / Jiwa
Veda tidak hanya menyamakan Diri dengan api, mereka juga menyamakan hati, yang merupakan tempat duduk Diri, dengan api. Diri dikatakan ada seperti nyala api seukuran ibu jari di hati. Nyala api kecil di hati ini adalah pribadi yang nyata, kekuatan dan kehadiran yang memungkinkan tubuh dan pikiran berfungsi. Ini seperti lampu pilot di kompor yang menyalakan semua pembakar lain di atas kompor. Cahaya Diri menyalakan semua api lain dari tubuh, prana, indera dan pikiran. Bahkan api pencernaan hanya bisa bekerja dengan dukungannya.
Nyala Diri ini menopang kita melalui semua keadaan bangun, mimpi, dan tidur nyenyak kita dan melalui seluruh proses kelahiran atau kematian. Bahkan prana atau daya hidup hanyalah manifestasi atau bayangannya. Nyala api ini meninggalkan tubuh pada saat kematian dan membawa samskara yang mendorong kita ke kelahiran lain. Hanya bagi mereka yang sepenuhnya menyadari diri, yang telah sepenuhnya menyatu ke dalam api batin mereka, yang dapat lolos dari proses ini.
Api besar (Mahan Agni) di dalam hati adalah tubuh halus (atau lingga) dan makhluk di baliknya yang tampak seperti kilat adalah jiwa individu atau Jivatman. Pada intinya adalah titik atom dari Diri Tertinggi yang merupakan pintu masuk ke cahaya tak terbatas, Matahari dari matahari, Dewa para Dewa. Memang kita dapat mengatakan bahwa Hridaya atau hati juga merupakan nyala api yang bersemayam di sana. Hati, Agni dan Atman pada akhirnya adalah tiga cara untuk melihat kebenaran tertinggi yang sama.